Minggu, 20 Desember 2020
Bunga
1. Bunga
Kalian pernah mendengar kalimat
seperti “Pak Roni membeli sepeda motor secara angsuran dengan suku bunga
sebesar 15%” atau “pedagang itu mendapatkan pinjaman dana dari bank dengan
bunga 2% per bulan”. Pada
kalimat tersebut terdapat istilah "bunga", yaitu jasa dari
pinjaman atau simpanan yang dibayarkan pada akhir jangka waktu yang telah
disepakati bersama. Contohnya
sistem kredit motor, mobil, rumah, bahkan modal. Pada artikel ini, kita
akan mempelajari cara menghitung bunga tunggal dengan setoran tunggal dan bunga
tunggal dengan setoran majemuk. Simak lebih lanjut, yuk!
- Pengertian Bunga
Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga
yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak mempengaruhi
besarnya modal yang dipinjam. Dalam kata lain, perhitungan bunga
setiap periode selalu dihitung berdasarkan besarnya modal yang tetap.
Artinya, penabung menabung hanya
sekali di awal periode, setelah itu terus dibungakan selama beberapa periode.
Besarnya bunga dinyatakan dalam
% (persen) dan disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah perbandingan
antara bunga dengan modal dalam satuan waktu tertentu (bulan atau tahun).
Sehingga, suku
bunga per tahunnya dinyatakan dengan:
Contoh:
Marsha meminjam uang di bank sejumlah Rp 1.500.000,00.
Dalam jangka waktu satu tahun, ia harus mengembalikan Rp 1.620.000,00. Uang Rp
1.500.000,00 disebut sebagai modal dan uang kelebihan Rp 120.000,00 disebut
bunga atau jasa atas pinjaman modal. Maka suku bunga pinjaman Marsha
adalah…
Jawab:
Dalam bentuk
yang lebih umum, jika suatu modal Mo dibungakan dengan jasa modal sebesar
B, maka suku bunga b per satuan waktu ditentukan dengan rumus:
Jika modal Mo dibungakan selama n
periode (bulan atau tahun) dan suku bunga b% (per bulan atau per tahun) dengan
cara bunga tunggal, maka rumus menentukan besar modal beserta
bunganya adalah:
Kemudian besar bunga yang diterima per
periode adalah:
Contoh:
Modal sebesar Rp 2.000.000,00 dipinjamkan dengan
bunga tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga per
tahun 11% dalam jangka waktu 5 tahun.
Jawab:
- Suku bunga 11% per tahun, bunga dalam 1 tahun:
B = (11/100) x 2.000.000 = Rp
220.000,00
- Bunga dalam 5 tahun:
B = 5 x 220.000 = Rp 1.100.000,00
- Modal seluruhnya:
M = 2.000.000 + 1.100.000 = Rp 3.100.000,00
atau
Artinya, penabung tidak hanya menabung di awal periode
tetapi konstan dalam jumlah yang sama di setiap periode pembungaan.
Contoh:
Mila menabung di bank
dengan setoran setiap awal bulan sebesar A per bulan dengan bunga tunggal
sebesar 10% per tahun. Jika ia menginginkan uangnya menjadi Rp 19.200.000,00
pada akhir bulan ke–15, maka berapa uang yang harus ia setorkan per bulannya?
Jawab:
Uang yang harus
disetorkan per bulan:
Induksi Matematika
Induksi
Matematika memiliki langkah dasar yang harus ditempuh untuk membuktikan bahwa
kebenaran suatu pernyataan berlaku untuk setiap bilangan asli. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
- Langkah dasar: Pada
langkah ini, Quipperian harus membuktikan bahwa suatu pernyataan berlaku
untuk P(1) atau P(n).
- Langkah induksi: Jika suatu pernyataan berlaku untuk P(1) atau P(n), maka pernyataan itu juga harus berlaku untuk p(k) atau P(k + 1).
Contoh Soal
Buktikan bahwa penjumlahan n bilangan
asli berurutan berlaku!
Pembahasan:
- Pertama-tama, kamu harus menentukan langkah dasarnya.
Langkah dasar:
Oleh karena P(1) = 1, maka
jelas benar (berlaku), artinya P(n0)
= benar
- Langkah induksi: Jika P(1) benar, maka
pernyataan tersebut harus benar untuk P(k+1)
dengan k ≥ n0,
Setiap pernyataan yang memuat n bilangan asli, ternyata tidak harus dimulai dari angka 1, lho. Itulah sebabnya, Induksi Matematika bisa diperluas dengan langkah-langkah berikut.
- Langkah dasar: Pembuktian bahwa suatu pernyataan berlaku untuk P(m).
- Langkah induksi: Pembuktian bahwa jika pernyataan berlaku untuk P(k), dengan k≥m, maka pernyataan tersebut juga berlaku untuk P(k + 1).
Contoh Soal
Buktikan
bahwa n2≥ 2n + 7 untuk semua bilangan asli n≥5.
Penyelesaian :
1. Teman-teman harus memisalkan bahwa P(n) = n2≥ 2n + 7 untuk semua bilangan asli n≥4.
Bilangan asli yang bisa Teman-teman masukkan di awal, bukanlah 1 melainkan 4 karena terdapat keterangan bahwa semua bilangan asli n≥4.
Artinya, P(4) bernilai benar
2. Selanjutnya, Teman-teman harus memisalkan bahwa P(k) benar untuk k≥4 (hipotesis induksi).
Berdasarkan hipotesis di atas diperoleh:
Setelah mendapatkan persamaan di atas, cobalah buktikan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar.
(k+1)2≥ 2(k+1) + 7
Hipotesis induksi menyatakan bahwa (k+1)2≥ 2(k+1) + 14 bernilai benar, maka (k+1)2≥ 2(k+1) + 7 otomatis juga akan bernilai benar karena 14 > 7.
Jadi, pernyataan n2≥ 2n + 7 benar untuk setiap n≥4.
> Induksi Matematika Kuat
Prinsip
dasar pada induksi matematika kuat ini berbeda dengan sebelumnya. Jika
sebelumnya cukup membuktikan bahwa P(1) benar, maka pada induksi
matematika kuat ini, pernyataan harus bernilai benar untuk P(1), P(no +
1), P(no + 2), …, P(k). Selain itu, Quipperian
juga harus membuktikan pernyataan benar untuk P(k + 1). Berikut ini
adalah langkah-langkah yang harus Quipperian tempuh untuk induksi matematika
kuat.
- Langkah dasar: Buktikan
bahwa P(no) benar.
- Langkah induksi: Jika P(no), P(no+ 1), P(no + 2), …, P(k) benar untuk k ≥ no, maka gunakan hal itu untuk membuktikan bahwa P(k + 1) juga benar.
Contoh Soal
Buktikan bahwa setiap bilangan bulat positif n ≥ 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari satu atau lebih bilangan prima.
Pembahasan:
1. harus menentukan langkah dasarnya terlebih dahulu, yaitu n = 2 dengan 2 merupakan bilangan prima, sehingga pernyataan ini benar.
2. bisa melanjutkan dengan menentukan langkah induksinya.
Coba misalkan bahwa 2, 3, 4, 5, …, k dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian antara satu atau lebih bilangan prima. Dengan demikian, k +1 juga merupakan hasil perkalian antara satu atau lebih bilangan prima. Artinya k + 1 bisa berupa bilangan prima atau nonprima (komposit).
- Jika k + 1 merupakan bilangan prima, maka k + 1 dapat dinyatakan sebagai hasil kali k + 1 itu sendiri.
- Jika k + 1 bukan bilangan prima, maka pembagi k + 1 tidak hanya 1 atau k + 1 itu sendiri, melainkan ada bilangan lain. Misalnya, bilangan lain itu dinotasikan p dan hasil baginya q. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.
- Oleh karena 2 ≤ p, q ≤ k, maka nilai p dan q yang mungkin, yaitu 2, 3, 4, …, k. Jika Quipperian perhatikan, nilai p dan q yang mungkin merupakan hasil kali satu atau lebih bilangan prima, sehingga pq jelas menunjukkan hasil kali satu atau lebih bilangan prima. Oleh karena k + 1 = pq, maka k + 1 juga merupakan hasil kali satu atau lebih bilangan prima. Artinya, P(k + 1) bernilai benar.
Jadi, terbukti ya jika pernyataan n ≥ 2 benar untuk setiap bilangan asli n ≥ 2.
Sabtu, 19 Desember 2020
Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau kolom atau kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen matriks.
Matriks digunakan untuk menyederhanakan penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah. Biasanya dilambangkan dalam huruf kapital.
Ilustrasi di atas dapat kamu baca seperti ini: a11 dibaca baris ke-1 dan kolom ke-1; a12 dibaca baris ke-1 dan kolom ke-2; atau amn yang berarti baris ke-m dan kolom ke-n. Banyaknya baris dan kolom dalam matriks disebut dengan ordo. Urutan yang perlu diingat adalah baris kemudian kolom. Matriks dalam ilustrasi di bawah ini memiliki ordo 2x3, karena memiliki dua baris dan tiga kolom.
> Jenis-jenis Matriks
Matriks dapat dikelompokan ke
beberapa jenis berdasarkan pada jumalah baris dan kolom serta pola elemen
matriksnya sebagai berikut :
Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris saja. Sedangkan, matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu kolom saja.
Contoh:
2. Matriks Persegi
Matriks yang memiliki jumlah kolom dan baris yang sama disebut matriks persegi. Matriks persegi memiliki ordo n.
Contoh :
, Matriks persegi berordo 3.
, Matriks Segitiga atas.
,Matriks Segitiga bawah.
Selain jenis-jenis matriks, ada juga yang disebut dengan transpose matriks. Ingat ‘kan kalau matriks selalu dilambangkan dengan huruf kapital? Misalnya lambang satu matriks adalah A. Nah, transpose dari matriks A dilambangkan dengan A’ (dengan tanda petik satu di atasnya).
Transpose sendiri dilakukan dengan meletakkan baris pada matriks A menjadi kolom pada matriks A’, begitu juga sebaliknya.
Jumat, 18 Desember 2020
Integral
Integral merupakan bentuk penjumlahan kontinu yang terdiri dari anti turunan atau kebalikan dari turunan. Jenis-jenis integral; integral tentu dan integral tak tentu.
> Pengertian Integral
Integral adalah bentuk penjumlahan berkesinambungan (kontinu) yang merupakan anti turunan atau kebalikan dari turunan. Adapun contoh bentuk turunan adalah sebagai berikut.
> Rumus Dasar Integral
Adapun rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut.
> Jenis-jenis Integral
Berdasarkan bentuk hasilnya, integral dibagi menjadi dua, yaitu integral tak tentu dan integral tentu.
1. Integral tak tentu
Integral tak tentu adalah bentuk integral yang hasilnya berupa fungsi dalam variabel tertentu dan masih memuat konstanta integrasi.
dengan: x = a disebut batas bawah
x = b disebut batas atas
Arti dari bentuk integral di atas adalah
suatu f’(x) diintegralkan atau dijumlahkan secara kontinu mulai dari
titik a sampai titik b, sehingga hasil akhir yang diperoleh akan berupa angka,
tidak lagi fungsi.
a.
Sifat-sifat Integral Tentu
Apabila f(x), g(x) terdefinisi pada selang a, b, maka diperoleh persamaan berikut.
b. Aplikasi
Integral Tentu
Seperti teman-teman ketahui bahwa integral bisa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang umum dikenal adalah luas daerah.
Luas daerah yang dimaksud adalah luas daerah di bawah kurva. Adapun langkah
menghitungnya adalah sebagai berikut.
- Batas daerah yang akan diintegralkan
harus jelas. Adapun batas daerah yang dimaksud adalah batas kiri dan
kanannya serta batas atas dan bawahnya. Bentuk batas daerah bisa berupa
fungsi atau konstanta, fungsi linier dan nonlinier (kuadrat, pangkat 3,
akar pangkat). Bagaimana jika salah satu batas belum diketahui? teman-teman harus mencarinya terlebih dahulu, agar luasnya bisa dihitung.
- teman-temanharus mampu menggambar daerah
di dalam kurva sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan (jika
gambar masih dinyatakan dalam batas-batasnya saja). Oleh karena itu,
diperlukan kemampuan untuk menggambar dengan baik.
- teman-teman juga harus bisa menempatkan rumus yang tepat untuk menghitung luas daerah berdasarkan ketentuan yang telah ada. Jangan lupa untuk memperhatikan gambar daerah dan rumus yang bersesuaian. teman-teman jangan khawatir ya, setiap daerah memiliki rumus fungsinya masing-masing, contohnya berikut ini.
c) Rumus cepat mencari luas
Rumus cepat tidak berlaku untuk seluruh
daerah ya,Rumus ini berlaku pada daerah-daerah yang memiliki
kondisi berikut.
- Memiliki dua batas fungsi, yaitu fungsi
kuadrat dan fungsi kuadrat.
- Memiliki dua batas fungsi, yaitu fungsi
kuadrat dan fungsi linear.
Jika memenuhi dua kondisi di atas, luasnya dapat dicari
menggunakan persamaan berikut.
Lalu, apa yang dimaksud dengan a, b, dan c? Ketiga konstanta tersebut diperoleh dari proses berikut.
- Jika fungsinya y = f(x) dan y = g(x), maka buat fungsi selisihnya y = f(x) – g(x).
- Jika fungsinya y = f(y) dan y = g(y), maka buat fungsi selisihnya y = f(y) – g(y)
- Fungsi selisih yang sudah Quipperian
dapatkan, jangan disederhanakan lagi agar teridentifikasi nilai a, b, dan c.
- Jika sudah mendapatkan nilai a, b¸ dan c, substitusikan ke persamaan luas berikut.
Untuk mengasah pemahaman teman-teman tentang materi integral pada fungsi aljabar, simak contoh-contoh soal berikut.
Contoh soal 1
Jika diketahui dan
nilai , tentukan fungsi f(x)!
Pembahasan:
Untuk menentukan nilai f(x), harus tahu bahwa fungsi f(x) merupakan bentuk integral dari f’(x).
- Batas kanan: x√y
- Batas kiri: sumbu y (x = 0)
- Batas atas: y = 9
- Batas bawah: y = 0
Substitusikan nilai a, b, dan c yang sudah diperoleh ke dalam persamaan berikut.
-
Pemetaan Materi 1. Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar 2. Fungsi dan Persamaan Kuadrat 3. Perbandingan Bertingkat dan Presentase 4. Koordina...
-
Bunga 1. Bunga Kalian pernah mendengar kalimat seperti “Pak Roni membeli sepeda motor secara angsuran dengan suku bunga sebesar 15%” atau...